A.
KENAKALAN DI KALANGAN REMAJA
B.
LATAR BELAKANG
Masa
remaja merupakan masa dimana sesorang yang sedang berada di masa pencarian jati
diri. Banyak anak-anak dalam masa pencarian jati dirinya masih bingung dan cenderung
mencoba segala hal yang berhubungan dengan kesenangan.
Kenakalan
remaja yang semakin marak pada dewasa ini. Sebagai mana dapat kita lihat
beritanya di surat kabar, televisi bahkan dilingkungan sekitar kita. Kenakalan
remaja itu sangat banyak sekali, diantaranya yaitu : kecanduan obat-obatan yang
terlarang, suka minum-minuman keras, melakukan kriminalitas bahkan prostitusi
dan bunuh diri. Ini merupakan penyimpangan sosial yang harus kita atasi. Karena
generasi muda adalah harapan bangsa, maka generasi muda haruslah di didik
sebaik mungkin agar jangan melakukan hal-hal yang menyimpang atau melanggar
norma-norma yang berlaku.
Kenakalan remaja ini
bisa diakibatkan oleh kurangnya perhatian terhadap anak dari orang tua,
lingkungan, dan, lain-lain.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat
dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku
menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang
secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh.
Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Masalah sosial perilaku menyimpang di bahas melalui
pendekatan individual dan pendekatan sistem.Dalam pendekatan individual melalui
pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi
sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial
(sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman,
1989: 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai
perwujudan dari konteks sosial.Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara
sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus
dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara
seseorang dengan lingkungan sosialnya.
Mengenai pendekatan sistem, yaitu perilaku individu
sebagai masalah sosial yang bersumber dari sistem sosial terutama dalam
pandangan disorganisasi sosial sebagai sumber masalah.Dikatakan oleh (Eitzen,
1986: 10) bahwa seorang dapat menjadi buruk/jelek oleh karena hidup dalam
lingkungan masyarakat yang buruk. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada umumnya
pada masyarakat yang mengalami gejala disorganisasi sosial, norma dan nilai
sosial menjadi kehilangan kekuatan mengikat. Dengan demikian kontrol sosial
menjadi lemah, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan
perilaku. Di dalam masyarakat yang disorganisasi sosial, seringkali yang
terjadi bukan sekedar ketidak pastian dan surutnya kekuatan mengikat norma
sosial, tetapi lebih dari itu, perilaku menyimpang karena tidak memperoleh
sanksi sosial kemudian dianggap sebagai yang biasa dan wajar.
Dalam kurun waktu kurang dari dasawarsa terakhir,
kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan.Kenakalan
remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin
membahayakan.Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini
seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, mabuk-mabukan, pemerasan,
pencurian, perampokan, penganiayaan dan penyalahgunaan obat-obatan seperti
narkotik (narkoba).
Kenakalan remaja diartikan sebagai suatu outcome dari
suatu proses yang menunjukkan penyimpangan tingkah laku atau pelanggaran
terhadap norma-norma yang ada. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor
baik faktor pribadi, faktor keluarga yang merupakan lingkungan utama (Willis,
1994), maupun faktor lingkungan sekitar yang secara potensial dapat membentuk
perilaku seorang anak (Mulyono, 1995).
Dalam sosiologi hokum
hokum merupakan control social dan berhubungan dengan pembentukan dan
pemeliharaan aturan-aturan social, hokum berfungsi untuk menciptakan aturan
social dan sanksi di gunakan sebagai alat untuk mengontrol mereka yang
menyimpang dan juga dingunakan untuk menakut nakuti agar orang tetap patuh kepada suatu aturan.[1]
C.
Rumusan masalah
1.Apa
saja penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana cara mengatasinya?
2.Apakah
akibatnya jika seseorang itu kecanduan obat dan selalu meminum minuman keras
atau alkoholisme?
3.Apa
contoh kriminalitas yang dilakukan para remaja?
4.Mengapa
orang ingin bunuh diri?
D. Pembahasan
Kenakalan Remaja
Problem social dalam sosiologi yang man problem
ini secara umum cukup berpengaruh terhadap fungsinya sebagai alat untuk
meneliti fenomena-fenomena social.[2] Sebagi perwujudan perilaku
social di kalangan remaja yaitu kenakalan remaja yang menjadi tolak ukur
fenomena sosial dimasyarakat
Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan
Remaja
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang”.
Santrock “Kenakalan
remaja
merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Sedangkan Menurut
Paul Moedikdo,SH kenakalan remaja adalah :
1.
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan
bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,
seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi
sosial.
Perilaku ‘nakal’ remaja
bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar
(eksternal).
Faktor internal:
1.
Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.
Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1.
Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi
antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu
perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti
terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan
terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2.
Teman sebaya yang kurang baik
3.
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
di dalam kata tindakan
terkandung pengertian tentang semua perilaku manusia dan kata tindakan inin
menunjukan semua per4ilaku individu
untuk mencapai tujuanya. tak ayal bila kenakalan remaja saat inin pun dapat di
tanggulangai.
1. Kegagalan mencapai
identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari
keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk
membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis,
komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih
teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan
di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk
ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6. Pemberian ilmu yang
bermakna yang terkandung dalam pengetahuan dengan memanfaatkan film-film
yang bernuansa moral, media massa ataupun perkembangan teknologi lainnya.
7. Memberikan lingkungan
yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita
dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja
8. Membentuk suasana
sekolah yang kondusif, nyaman buat remaja agar dapat berkembang sesuai dengan
tahap perkembangan remaja.
Kecanduan Obat Dan Minuman Keras
a.
Kecanduan obat
Obat yang membuat orang kecanduan itu seperti
narkoba. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Berdasarkan efek yang
ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila
dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi
ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak
nyata contohnya kokain & LSD
b.
Stimulan, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan
kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja
biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara
waktu, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu
c.
Depresan, efek dari narkoba yang
bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh,
sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak
sadarkan diri. Contohnya putaw
d.
Adiktif, Seseorang yang sudah
mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif, karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja,
heroin, putaw
e.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
f.
b. Minuman
Keras
Minuman
keras bisa juga dikatakan alkoholisme. Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyakan
masyarakat pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh atau dilarang
dipergunakan.persoalan pokoknya adalah siapa yang boleh mempergunakanya,
dimana. Kapan, dan dalam kondisi yang bagaimana .?
Pada umumnya orang awam
berpendapat bahwa alcohol merupakan suatu stimulant, padahal sesungguhnya
alcohol merupakan racun protoplasmic yang mempunyai efek depresan pada system
saraf. Akibatnya, seorang pemabuk semakin kurang kemampuanya untuk
mengendalikan diri, baik secara fisik psikologis maupun sosial. Namun, perlu dicacat
bahwa ketergantungan pada alcohol merupakan suatu proses tersendiri, yang
memakan waktu.
Dalam kenyataanya,
masyarakat mempunyai pengaruh tertentu terhadap penggunaan alcohol. Proses
tersebut adalah .
1.
Setiap masyarakat mempunyai mekanisme untuk mengandalikan,
mengintegrasikan, dan membangun warganya.
2.
Setiap masyarakat membentuk lembaga-lembaga atau pola-pola
tertentu yang dapat menyalurkan rasa tegang atau rasa khawatir.
3.
Dalam setiap masyarakat berkembang pola sikap tertentu terhadap
perilaku minum-minum. Secara tradisional minum-minum merupakan acara yang
mempunyai berbagai fungsi, antara lain untuk memperlancar pergaulan.
4.
Setiap masyarakat cenderung menempatkan pemabuk sebagai yang
menyimpang atau bahkan pelanggar.
Sebagai
kesimpulan sementara dapatlah dikatakan bahwa pola minum-minuman yang
mengandung alkoholxdalam batas-batas tertentu dianggap biasa. Akan tetapi,
kalau perbuatan tersebut mngakibatkan keadaan mabuk, hal itu dianggap
penyimpangan yang tidak terlampau berat apabila belum menjadi kebiasaan.
Penyebab Timbulnya Pelacuran
Terjadi perubahan yang
serba cepat dan perkembangan yang tidak sama dalam kehidupan mengakibatkan
ketidakmampuan banyak individu untuk menyesuaikan diri sehingga timbul
disharmoni, konflik-konflik internal maupun eksternal, juga disorganisasi dalam
masyarakat dan dalam diri pribadi manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut
memudahkan individu mengguanakan pola reaksi yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku. Dalam hal ini adalah pelacuran.
Beberapa penyebab timbulnya
pelacuran antara lain:
a. Tidak adanya
Undang-Undang tegas yang melarang adanya pelacuran, dan juga larangan terhadap
orang-orang yang melaksanakan relasi seks sebelum pernikahan.
b. Desakan ekonomi
c. Tingginya biaya hidup
sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang ada. Ketimpangan tersebut
menuntut pemenuhan dan bukanlah suatu perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan
guna pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan
cara menjual diri.
d. Adanya keinginan dan
dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnyadi luar ikatan
perkawinan.
e. Dekadensi moral
f. Merosotnya norma-norma
susila dan keagamaan pada saat orang-orang mengenyam kesejahteraan hidup dan
ada pemutarbalikan niai-nilai pernikahan sejati.
g. Semakin besarnya
penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia dan harkat manusia.
h. Kebudayaan eksploitasi
pada zaman modern khususnya mengeksploitasi kaum wanita untuk tujuan-tujuan
komersil.
i.
Ekonomi leissez faire (ekonomi
pasar bebas) menyebabkan timbulnya sistem harga berdasarkan hukum jual dan
permintaan-permintaan yang diterappkan dalam relasi seks.
j.
Konflik-konflik dan masa-masa kacau di dalam negeri meningkatkan
jumlah pelacuran.
k. Adanya proyek-proyek
pembangunan dan pembukaan daerah pertambangan dengan konsentrasi kaum pria sehingga
mengakibatkan adanya ketidakseimbangan rasio wanita di daerah-daerah tersebut.
l.
Perkembangan kota-kota, daerah-daerah pelabuhan dan industri yang
sangat cepat dan menyerap banyak pekerja pria. Juga peristiwa urbanisasi tanpa
adanya jalan keluar untuk mendapatkan kesempatan kerja kecuali menjadi wanita
penghibur bagi anak-anak gadis.
m. Bertemunya
bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-daerah perkotaan
mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat dan radikal, sehingga
masyarakatnya menjadi sangat stabil. Terjadinya banyak konflik dan kurang
adanya konsensus/persetujuan mengenai norma-norma kesusilaan para anggota
masyarakat. Kondisi sosial menjadi terpecah sehingga terjadilah disorganisasi
sosial yang mengakibatkan kepatahan pada kontrol sosial. Tradisi dan
norma-norma sosial banyak dilanggar, maka tidak sedikit wanita-wanita muda yang
mengalami disorganisasi dan secara “elementer” bertingkah laku semaunya sendiri
memenuhi kebutuhan seks dan kebutuhan hidupnya dengan jalan melacurkan diri.
Bunuh Diri
Begitu marak kasus bunuh diri akhir-akhir ini. Bunuh
diri menimpa siapa saja, dari usia remaja hingga orang yang sudah
berumur.Sungguh tragis melihat anak remaja dan anak muda yang masih memiliki
masa depan, memilih mengakhiri kehidupannya dengan bunuh diri. Padahal mereka masih memiliki semangat dan harapan
yang tinggi, namun harus mati sia-sia.Demikian juga, menurut statistik, jumlah bunuh diri juga meningkat mengikuti
tingkat usia. Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar angka bunuh diri
yang terjadi.Orang-orang yang bertambah tua, lebih rentan mengalami depresi.
Penyebabnya karena fisik yang melemah dan berbagai penyakit yang dialami yang
tak kunjung sembuh.Meski demikian, sebagian besar orang dengan problem yang
lebih berat, mampu bertahan tanpa membuat keputusan untuk bunuh diri atau
mencoba bunuh diri. Mereka mencoba untuk sebisa mungkin menghargai kehidupan
mereka.
Penyebab bunuh diri
Masalah keluarga
Berbagai masalah atau problem keluarga seperti kematian teman
hidup hingga masalah percintaan seperti ditinggal suami atau istri dan diputus
pacar telah menelan banyak korban bunuh diri.
Banyak remaja dan anak muda memilih bunuh diri karena merasa
gagal. Misalnya tidak lulus ujian, ataupun tekanan dari teman-teman di sekolah.
Masalah pekerjaan
Banyak karyawan atau pekerja mengakhiri hidupnya karena masalah di
tempat kerja, seperti stres di pekerjaan, dipecat dari
pekerjaan. Atau para pengusaha yang mulai mengalami problem dalam bisnis,
mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
Penyakit dan usia tua
Banyak juga kasus bunuh
diri karena penyakit yang menahun dan tidak kunjung sembuh. Ataupun karena
bertambah usia dan tidak sanggup lagi melakukan aktivitas normal seperti dulu
lagi.
Tanda-tanda orang ingin bunuh diri
a. Mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Mereka
biasanya mulai bersikap tertutup dan menyendiri.
b. Kebiasaan makan dan tidur yang berubah.
c. Sikapnya berubah. Misalnya dulu penurut, tiba-tiba
jadi pembangkang.
d. Mulai sering terlibat dalam kegiatan yang membahayakan
kehidupan seperti tidak lagi takut mati.
e. Sering menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak
berharga.
f. Sering mengungkapkan secara langsung maupun tersirat
bahwa ia ingin mati saja.
Kenakalan
remaja saat ini menjadi fenomena yang lumrah disaksikan di masyarakat kurangnya
perhatian orang tua menjadifaktor terbesar nya. Letak kendali seorang anak
terletak pada sang orang tua,.
E. penutup
Saat inin kenakalan remaja itu semakin marak, bukan
menjadi berkurang. Para remaja semakin lama semakin suka menentang dan
melakukan penyimpangan sosial dan norma-norma yang berlaku. Misalnya saja
seperti kecanduan obat-obatan terlarang, minum minuman keras, melakukan
kriminalitas, prostitusi dan bunuh diri. Mereka seperti bukan lagi remaja yang
terpelajar yang berperilaku sopan santun dan mematuhi norma-norma yang berlaku.
DAFTAR
PUSTAKA
Soekanto
Soerjono. DR. Prof.2012.Sosiologi Suatu
Pengantar.Jakarta:Raja Grafindo persada
Suyanto
Bagong.2004.Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan.Surabaya: Kencana.
Podgorecki adam &
Christopher j.w ,pendekatan sosiologis
terhadap hokum , Jakarta :
Bina Aksara.
Prof. Soerjono soekanto,
Chalimah Suyanta, Hartono widodo, Pendekatan
sosiologis terhadap
hokum,
1988, Jakarta : bina
Aksara
Soerjono soekanto, Bahan
Bacaan Perspektif teoritis dalam sosiologi hokum, Jakarta :ghalia
Indonesia.
2 komentar:
http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/bikin-kaget-siswi-smk-ini-nekat.html
http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/polisi-ringkus-muncikari-prostitusi.html
http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/aktris-zhang-ziyi-pamerkan-foto-bareng.html
http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/gempa-42-sr-guncang-ambalau-maluku.html
http://sisisusu260.blogspot.com/2017/10/hidung-bisa-mengungkapkan-emosi.html
Let's join with us at :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
rezeki itu ada jika kita mencarinya
yuk coba keberuntugan anda
di permainan tebak angka
www.togelpelangi.com
Posting Komentar